PT
Pegadaian (Persero) merilis dua aplikasi sebagai bentuk realisasi pergeseran
strategi ke online, ditandai dengan menghentikan ekspansi pembukaan kantor unit
di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Kedua
aplikasi tersebut adalah Pegadaian Digital dan Agen Pegadaian. Keduanya
menyasar dua jenis pengguna, yang pertama untuk end user, sementara
aplikasi kedua untuk agen. Pegadaian berkolaborasi dengan pihak ketiga sebagai
pengembang aplikasi, prosesnya sudah dimulai dikembangkan sejak akhir
tahun lalu.
Direktur Produk
Pegadaian Harianto Widodo menuturkan bahwa pengembangan aplikasi ini merupakan
ambisi perseroan untuk merealisasikan pergeseran bisnis ke online. Maka dari
itu, biaya investasi yang dikucurkan untuk mengembangkan
infrastruktur TI hampir menyentuh angka Rp500 miliar.
“Kami
hentikan ekspansi kantor karena itu costly, jadi sekarang kita ada
dua strategi pengembangan bisnis lewat digital. Pertama, langsung menyasar
ke end user dan satu lagi untuk pakai sistem keagenan. Ini
masih versi beta, masih banyak pengembangan fitur yang sedang kami siapkan,”
terang Harianto kepada DailySocial, Rabu (21/2).
Dia
mengaku pihaknya sedang melengkapi fitur agar semakin diterima masyarakat.
Rencananya, versi penuh dari kedua aplikasi ini akan segera hadir pada perayaan
ulang tahun Pegadaian yang akan jatuh pada awal April mendatang.
Dalam
model bisnisnya, Pegadaian Digital menawarkan fitur booking gadai
online, pengajuan pembiayaan usaha, pembukaan rekening tabungan emas, top
up tabungan emas, pembayaran transaksi gadai dan mikro, dan tak lupa
info harga jual/beli emas dan logam mulai terkini.
Untuk
pembukaan tabungan emas, nasabah perlu memenuhi proses KYC dengan mengunjungi
kantor cabang Pegadaian terdekat. Hanya saja, ada waktu tenggang sampai enam
bulan untuk bertransaksi dengan maksimal nominal Rp20 juta. Apabila KYC sudah
dipenuhi, nasabah baru bisa bertransaksi tanpa batas limit.
Untuk
pembelian dan pembayarannya, sementara ini Pegadaian baru menyediakan metode
bayar virtual account (VA) BNI.
“Ke
depannya akan semakin banyak metode pembayaran sehingga bisa memudahkan nasabah
kami dalam bertransaksi.”
Sedangkan
untuk aplikasi Agen Pegadaian di dalamnya berisi tiga jenis agen, yakni
agen pemasar, pembayaran dan gadai. Masing-masing agen memiliki tugas
masing-masing, seperti menyampaikan informasi referensi dan informasi produk
Pegadaian kepada calon nasabah.
Mereka
juga akan menjadi channel perpanjangan tangan untuk KYC bagi
nasabah yang ingin membuka rekening tabungan emas dan pencairan gadai. Untuk
menjadi agen Pegadaian, bisa dari perorangan ataupun badan usaha yang
sebelumnya sudah menyepakati perjanjian. Agen juga harus bersedia mengikuti
pelatihan.
Harianto
mengaku saat ini perseroan telah menjaring sekitar 1.800 agen di seluruh
Indonesia yang terhubung dengan 4.300 kantor cabang/unit Pegadaian. Kehadiran
dua aplikasi diharapkan dapat menggenjot penambahan nasabah baru dari kalangan
anak muda. Diungkapkan nasabah aktif Pegadaian mencapai 9,5 juta nasabah.
Kolaborasi bisnis dengan perusahaan sejenis
Tak
berhenti di peluncuran aplikasi saja, Pegadaian juga sedang melirik
sejumlah perusahaan sejenis untuk melakukan kolaborasi bisnis. Salah satu
perusahaan yang sedang dibidik adalah startup gadai online Pinjam.
Akan
tetapi, menurut Harianto, pihaknya belum memutuskan kolaborasi seperti apa yang
bisa dilakukan. Pasalnya, keduanya perusahaan masih dalam tahap diskusi
lantaran memiliki model bisnis yang sama.
Kendati
demikian, Harianto membantah apabila perseroan memiliki rencana untuk
mengakuisisi perusahaan sebagai anak usaha.
“Belum
ada rencana mau ke arah sana [akuisisi perusahaan], masih memikirkan
kolaborasi bisnis seperti apa yang bisa kerjakan bersama,” pungkas dia.
Sebelumnya,
Pinjam diberitakan sedang mempersiapkan penggalangan dana seri B pada tahun ini
untuk ekspansi bisnis. Namun, akibat terbentur aturan POJK Nomor 31/2016,
mengharuskan Pinjam untuk mencari investor dari lokal. Belum ada kabar terbaru
soal ini.
Qiscus Chat SDK siap berkolaborasi dengan perusahaan yang mempunyai aplikasi. Dengan menambah fitur chat didalam aplikasinya. Sebab platform chat Qiscus bisa diintegrasikan ke sistem lain, karena akan lebih gampang bagi perusahaan yang menggunakannya. Silahkan baca cerita Qiscus lebih lanjut di blog Qiscus dan kontak kami melalui contact.us@qiscus.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar